Langkah Jakarta 1928 yang didampingi LPI ini mendapat ganjalan dari PSSI, yang mengaku telah menghubungi Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) agar mencegah proses tersebut karena rawan sanksi dari FIFA.
Dihubungi INILAH.COM, juru bicara LPI Abi Hasantoso mengatakan, setelah Jakarta menemui James dan Phil, yang saat ini tidak mempunyai klub, keduanya telah menemui titik terang.
“Kedua pihak sudah menemui titik terang. Bahkan kedua pemain ini merasa sangat gembira mendapat tawaran dari Jakarta 1928, apalagi mau datang langsung untuk menemui mereka,” ungkap Abi.
“Saat ini tinggal finalisasi. Mereka hanya minta dua syarat. Pertama diperbolehkan memperkuat Timnas Filipina. Kedua, asuransi bagi keduanya selama bermain.”
Terkait himbauan PSSI, Abi mengatakan Jakarta telah bertemu Younghusband bersaudara dan bahkan PFF. Menurutnya, PFF menyerahkan semuanya kepada pemain yang bersangkutan.
“Younghusband ini kan mau bekerja. Apa PSSI berhak mencegah mereka mencari lapangan pekerjaan? Apa hak PSSI?” jawab Abi saat dikonfirmasi mengenai himbauan PSSI kepada PFF.
Sekretaris jenderal PSSI Nugraha Besoes mengatakan, setiap kepindahan pemain dari satu negara ke negara lain harus menggunakan Sertifikat Transfer Internasional (ITC) dan hanya boleh berlaga di liga yang diakui federasi dan FIFA. Ini berarti Younghusband tidak boleh ke LPI karena liga tersebut tidak diakui PSSI, bahkan dicap ilegal dan liar.
Meski demikian, Abi mengaku pihak LPI telah berbicara dengan PFF untuk menjelaskan kedudukan LPI dan keadaaan sepak bola nasional. “ITC itu diperlukan kalau pemain terikat kontrak dengan klub. Kami sudah mempelajarinya, kami sudah bertemu dengan federasi dan Younghusband bersaudara dan tidak ada masalah (mengenai ITC),” tandas sang juru bicara.
0 komentar:
Posting Komentar